Review Film Five Feet Apart

Selasa, 19 Maret 2019 - 13:30 WIB
Review Film Five Feet Apart
Review Film Five Feet Apart
A A A
JAKARTA - Menderita penyakit langka akibat kelainan genetis sering kali membuat pasiennya kehilangan banyak hal yang menyenangkan. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Rutinitas pengobatan sudah menjadi bagian kehidupan harian mereka. Namun, itu tidak berarti mereka tidak bisa bersenang-senang seperti di film Five Feet Apart.

Stella (Haley Lu Richardson) adalah seorang penderita cystic fibrosis, yang artinya tubuhnya memproduksi terlalu banyak lendir yang membuat paru-paru mereka rusak. Tiap tarikan napas bisa menjadi akhir hidup mereka. Dan, Stella menghabiskan hari-harinya dengan rutinitas perawatan di sebuah rumah sakit. Dia bisa pergi keliling rumah sakit dengan tabung oksigen, selang oksigen dan masker untuk menutupi hidung dan mulutnya.

Meski terkungkung dengan aktivitas tersebut, Stella tetap optimistis dalam memandang hidup. Dia menjadikan penyakit yang dia derita itu menjadi penyemangat dalam hidupnya. Dia membuat vlog tentang kegiatan harian dan juga memberikan edukasi kepada pemirsanya tentang penyakit yang dia derita. Selain itu, Stella punya gangguan OCD yang membuatnya sangat suka keteraturan. Dia bahkan selalu menuliskan kegiatan dan rencana untuk satu hari yang akan dia jalani.

Suatu hari, dia bertemu seorang cowok yang juga pasien penyakit yang sama dengannya di rumah sakit tersebut. Pemuda itu bernama Will (Cole Sprouse). Berbeda dengan Stella, penyakit Will sudah lebih parah karena ada bakteri lain yang masuk tubuhnya. Will juga sudah apatis dan kehilangan semangat hidup akibat penyakitnya tersebut.

Stella awalnya kesal dengan Will karena tingkahnya yang serampangan dan juga sudah tak punya semangat hidup. Namun, gangguan OCD membuat Stella ingin membuat Will hidup lebih rapi di rumah sakit. Keduanya kemudian menjalin hubungan dekat. Kedekatan itu menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya. Sayang, karena sama-sama menderita penyakit cystic fibrosis, mereka tidak bisa bersentuhan atau bahkan berdekatan karena dikhawatirkan bakal tertular bakteri yang berbahaya. Ketika berpacaran, Stella dan Will pun harus berjauhan dengan jarak sekitar 1,5 meter (5 kaki) atau 50 cm lebih pendek dibanding aturan resminya, yaitu 2 meter (6 kaki).

Film Five Feet Apart menyajikan tontonan romantis berupa kisah cinta anak muda yang terhalang oleh aturan ketat karena penyakit yang mereka derita. Risiko kematian ada di hadapan mereka setiap saat. Namun, halangan itu bukan menjadi beban bagi pasangan ini. Mereka tetap bisa mencurahkan kasih sayang satu sama lain meskipun tidak bisa bersentuhan.

Penampilan Haley Lu Richardson sebagai Stella memang cukup bagus di film ini. Dia menampilkan sosok yang seharusnya rapuh menjadi seorang remaja ABG yang penuh semangat, optimisme tinggi dan setia kawan di tengah deraan penyakitnya. Di sisi lain, Cole Sprouse juga bisa menampilkan sosok Will yang cuek dan tanpa semangat di film ini. Sayang, ceritanya yang klise membuat penampilan mereka jadi terasa biasa saja. Walaupun endingnya bisa bikin baper ABG pencinta film romantis yang menonton film ini.

Sebagai sebuah tontonan, Five Feet Apart menyajikan sebuah romantisme dari sisi lain. Film ini seolah ingin menyampaikan pesan bahwa cinta adalah sebuah rasa, yang terkadang tidak perlu diungkap dengan skin ship atau persentuhan kulit. Kekuatan film ini adalah pada para aktornya. Tak hanya Haley atau Cole yang tampil bagus. Penampilan Moises Arias sebagai Poe, teman Stella di rumah sakit, juga mencuri perhatian. Bahkan, chemistry antara Haley dan Moises pun cukup kuat di film ini.

Five Feet Apart adalah film yang cukup menghibur dan bisa memberikan tontonan lain kepada pecinta film romansa remaja. Sayang, ceritanya terlalu klise dan mudah ditebak.

Five Feet Apart sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda. Selamat menonton!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6762 seconds (0.1#10.140)